Teori Akuntansi

BAB I
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI

Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.
Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses
akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
· Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
· Memproses atau menganalisa data yang relevan.
· Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.

Tujuan/Manfaat Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi
akuntansi contoh : investor dan kreditor
Pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis
Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

Konsep Dasar Akuntansi
Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :
Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain.
Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.
Objektif (Objective)
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.
Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang.
Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against
Revenue)
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.

Persamaan Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit).
Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”. Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiridari pendapatan dan biaya.
Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan (kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.
Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

AKTIVA = HUTANG + MODAL

Ilustrasi di bawah ini menunjukan hubungan tersebut di atas dalam bentuk
yang lebih visual.

AKTIVA = HUTANG + MODAL

Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

Penambah Pengurang Pengurang- Penambahan Pengurang- Penambahan
Aset an Aset an Hutang Hutang an Modal an Modal

Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik. Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.

Neraca
Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aktiva, hutang dan modal.
Aktiva
Aktiva adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan, dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dan dapat diartikan sebagai kemungkinan dimana mempunyai manfaat ekonomi yang akan diperoleh dimasa akan dating atau yang dikontrol dengan nyata dan sungguh – sungguh yang ditunjukan pada hasil setelah sesuatu kejadian transaksi yang telah berlalu. Saldo Normal perkiraan Aktiva berada di sebelah kiri neraca atau sebelah debet. Penambahan aktiva dicatat di sebelah debet dan pengurangan aktiva dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit.
Aktiva dapat dikelompokan menjadi :
Aktiva Lancar
Aktiva Lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang dapat dijadikan kas atau akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya.
Contoh aktiva yang dikategorikan sebagai aktiva lancar antara lain : kas, bank, piutang dan persediaan.
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap yaitu aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
Contoh aktiva tetap antara lain : tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor.
Jenis aktiva tetap :
a. Aktiva tetap tidak dapat disusutkan.
Aktiva tetap tidak dapat disusutkan adalah aktiva yang mempunyai umur atau masa kegunaan yang tidak terbatas.
b. Aktiva tetap dapat disusutkan.
Aktiva tetap dapat disusutkan adalah aktiva tetap yang umur atau masa penggunaannya terbatas.
Aktiva Lain-lain.
Aktiva Lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.
Contoh aktiva lain-lain antara lain : hak cipta, paten, goodwill dan lain-lain.

Aktiva ditinjau dari sifat fisiknya menjadi :
Aktiva Berwujud
Aktiva Berwujud yaitu aktiva yang secara fisik dapat dilihat, misalnya : Persediaan, Bangunan dan Kendaraan.
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Tidak Berwujud adalah aktiva yang secara fisik tidak dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan Franchise.

Penyajian aktiva di neraca adalah sesuai dengan urutan likuiditasnya. Oleh karena itu, aktiva seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh asset lain seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya semakin rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan aktiva tersebut untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas. Penyajian aktiva di neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Hutang
Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang pada saat hutang tersebut jatuh tempo.
Saldo Normal perkiraan Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan hutang dicatat di sebelah kredit dan pengurangan hutang dicatat di sebelah debet.
Hutang dapat dikelompokan menjadi :
Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)
Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban kepada pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya.
Hutang jangka pendek terdiri dari :
Hutang dagang.
Hutang dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
Hutang wesel.
Hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang – undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan dating.
Hutang pajak.
Hutang pajak adalah baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas Negara.
Biaya yang masih harus dibayar.
Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya – biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
Hutang Jangka Panjang.
Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
Hutang jangka panjang terdiri dari :
Hutang obligasi
Hutang hipotik.
Hutang hipotik adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.
Pinjaman jangka panjang yang lain.
Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang, sedangkan contoh hutang jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan pinjaman obligasi.

Modal
Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha. Saldo Normal perkiraan Modal berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan modal dicatat di sebelah kredit sedangkan
pengurangan modal dicatat di sebelah debet. Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan bersih yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan. Selama tahun berjalan akan terjadi transaksi keuangan, yang
mempengaruhi posisi aset, hutang, dan / atau modal. Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan pemilik dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya pendapatan dan adanya beban biaya.
Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan pembantu modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu pendapatan bertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya didebet bila bertambah dan dikredit bila berkurang.

Uraian pos-pos tersebut di atas dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Aset
Hutang
Modal
Pendapatan
Biaya Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet

BAB II
BAGAN PERKIRAAN

Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap penambahan atau pengurangan berbagai jenis aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh informasi pada saat yang diperlukan dan agar
laporan keuangan dapat disusun tepat pada waktunya, perlu ada catatan tersendiri untuk tiap-tiap jenis aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya tersebut.
Catatan-catatan untuk transaksi sejenis disebut perkiraan (account). Banyaknya perkiraan yang digunakan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh sifat kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Perkiraan-perkiraan tersebut diberi nomor yang disebut kode perkiraan (account code). Daftar perkiraan yang dipakai dalam suatu perusahaan lengkap dengan nomor kode perkiraan dan namanya disebut Bagan Perkiraan (chart of accounts).

BAB III
SIKLUS AKUNTANSI

Siklus Akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.
Siklus Akuntansi terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap :
Analisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pencatatan. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam analisis transaksi, yaitu mengidentifikasi:
Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi dikelompokkan sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut mempengaruhi posisi aset, hutang, dan modal.
Perkiraan apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau dikredit.
Berapa besar nilai yang akan dicatat.

Contoh analisis terhadap transaksi yaitu analisis terhadap Faktur Pembelian Barang, Slip Bukti Transfer, Bukti Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Tujuan analisis transaksi sebenarnya dimaksudkan untuk menentukan akun-akun mana yang sesuai untuk didebetkan dan / atau dikreditkan.

Jurnal
Jurnal adalah pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilaksanakan setiap hari. Jurnal merupakan proses pencatatan pertama dalam siklus akuntansi setelah analisis transaksi. Jurnal merupakan dasar untuk mem-posting transaksi ke buku besar. Bentuk yang umum dari jurnal adalah Jurnal Umum (General Journal) yang mencatat segala jenis transaksi yang terjadi. Dalam praktiknya, apalagi dengan semakin berkembangnya perusahaan dan semakin rumitnya transaksi-transaksi yang terjadi, tidak mungkin seluruh transaksi yang terjadi dituangkan hanya dalam general journal. Akan hal ini dibentuklah Jurnal Khusus (Special Journal). Special Journal ini dirancang untuk mencatat jenis-jenis transaksi tertentu yang sering terjadi dan berulang.
Special Journal yang dimaksudkan disini misalnya :
�� Jurnal Penjualan
�� Jurnal Pembelian
�� Jurnal Penerimaan Kas
�� Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan : Untuk transaksi-transaksi yang tidak dapat dikelompokkan pada keempat jurnal khusus tersebut, maka tetap dicatat dalam General Journal (Jurnal Umum).

Posting jurnal ke buku besar
Yang dimaksud dengan posting di sini adalah membukukan dengan cara memindahbukukan dari jurnal ke dalam perkiraan masing-masing yang relevan di buku besar. Kalau dalam jurnal, pencatatan dilakukan setiap hari, maka posting ke masing-masing perkiraan dilakukan secara periodik, misalnya satu bulan.
Pada umumnya, untuk memudahkan mengidentifikasi transaksi- transaksi yang telah diposting ke buku besar ini, maka digunakan kolom posting reference. Disamping itu digunakan juga bagan perkiraan yang merupakan daftar judul dan nomor untuk setiap perkiraan pada buku besar.

Neraca Saldo
Neraca saldo menunjukkan saldo masing-masing perkiraan. Saldo debet dan saldo kredit ini secara total harus sama jumlahnya pada neraca saldo. Neraca saldo merupakan dasar untuk penyusunan laporan keuangan yang dibuat secara periodik. Neraca saldo ini sendiri terbagi dua, yaitu neraca saldo sebelum disesuaikan (unadjusted trial balance) dan neraca saldo yang telah disesuaikan (adjusted trial balance). Penyesuaian yang dimaksud di sini akan dijelaskan dibagian berikut dalam tahap siklus akuntansi.

Jurnal Penyesuaian
Setiap perkiraan yang tampak dalam laporan keuangan haruslah menunjukkan nilai yang seharusnya, oleh karena itu perlu disusun jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku, yaitu setelah neraca saldo selesai disusun.
Fungsi jurnal penyesuaian adalah :
Untuk koreksi kesalahan.
Untuk pemindahbukuan.
Untuk mencatat pos-pos akrual, yaitu yang masih harus diterima/dibayar.
Untuk mencatat pos-pos deferal, yaitu yang diterima lebih dulu atau dibayar lebih dulu.
Untuk mencatat penyusutan.
Untuk mencatat susulan pembukuan.

Neraca Lajur
Neraca Lajur (worksheet) adalah lembaran kerja yang dibuat untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
Format neraca lajur terdiri dari kolom nama perkiraan, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, perhitungan laba-rugi, dan neraca.

Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi perkiraan-perkiraan buku besar dapat digolongkan dalam 5 (lima) tipe yaitu : aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
Perkiraan pendapatan dan biaya pada dasarnya adalah termasuk dalam perkiraan modal, jadi bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi. Ini berarti pada setiap awal periode akuntansi perkiraan - perkiraan ini bernilai nol. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi harus ditutup.
Jurnal penutup dilakukan dengan :
- Mendebet saldo perkiraan pendapatan.
- Mengkredit saldo perkiraan biaya.
- Mengkredit perkiraan modal atau perkiraan laba ditahan (jika laba atau pendapatan lebih besar dari biaya) atau mendebet perkiraan modal atau laba ditahan (jika rugi).

Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahap penyesuaian atas perkiraan-perkiraan dilakukan, baik untuk pendapatan dan perkiraan-perkiraan yang ditangguhkan, maupun pendapatan dan biaya-biaya akrual, maka kemudian disusun laporan keuangan.
Laporan Keuangan yang disusun terdiri dari Neraca, Laporan Rugi-Laba, dan Laporan Perubahan Kas.

Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah perkiraan yang bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi ditutup pada akhir periode.

Jurnal Balik
Jurnal Balik (reversing entries) adalah suatu pencatatan akuntansi yang dibuat berdasarkan jurnal penyesuaian , dengan membalik jurnal penyesuaian tersebut pada awal periode sebelum transaksi-transaksi berjalan di catat.
Perusahaan membuat jurnal balik karena menggunakan suatu endekatan akuntansi tertentu dalam mencatat suatu transaksi. Pada dasarnya ada 4 (empat) macam pencatatan penyesuaian yang memerlukan jurnal balik pada awal tahun yaitu :
- Pengakuan biaya yang terhutang
- Biaya dibayar dimuka
- Pendapatan yang diterima dimuka
- Pendapatan yang belum diakui meskipun telah terjadi penerimaan kas.

BAB IV
PERBANDINGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN AKUNTANSI KOMERSIAL

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan meliputi aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi-transaksi keuangan Pemerintah sebagai suatu kesatuan dan dari unit-unitnya, serta penafsiran atas hasil aktivitas ini.
Tujuan pokok Akuntansi Pemerintahan adalah :
1) Pertanggungjawaban
Tujuan akuntansi pemerintahan adalah memberikan informasi keuangan yang lengkap, cermat dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak yang bertanggungjawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan. Fungsi pertanggungjawaban mengandung arti yang lebih luas daripada sekedar ketaatan terhadap peraturan, tetapi juga keharusan bertindak bijaksana dalam penggunaan sumber-sumber daya.
2) Manajerial
Akuntansi Pemerintahan juga harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta penilaian kinerja pemerintah.
Tujuan manajerial ini perlu dikembangkan agar organisasi pemerintah tingkat atas dan menengah dapat mengandalkan informasi keuangan atas pelaksanaan yang lalu untuk membuat keputusan ataupun untuk penyusunan perencanaan masa yang akan datang.
3) Pengawasan
Akuntansi Pemerintahan juga harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.

2. Persamaan Akuntansi Pemerintahan dengan Akuntansi Komersial
• Akuntansi Pemerintahan maupun Akuntansi Komersial sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
• Akuntansi Pemerintah maupun Akuntansi Komersial mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
• Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
• Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna.
• Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mengelola organisasi.
• Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
• Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

3. Perbedaan Akuntansi Pemerintahan dengan Akuntansi Komersial
• Dapat dilihat terutama dari segi kegiatan dan tujuan dari perusahaan komersial dengan organisasi pemerintah. Pada perusahaan komersial, kegiatannya adalah menghasilkan keuntungan, sedangkan organisasi pemerintah adalah pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan tidak mendasarkan mencari keuntungan, maka akuntansi pemerintahan antara lain tidak menyusun Perhitungan Rugi -Laba.
• Dalam akuntansi pemerintahan terdapat akuntansi untuk anggaran (budgetary accounting), sedangkan dalam akuntansi komersial tidak mengenal akuntansi anggaran.
• Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan dan mendahulukan peraturan-peraturan daripada substansi kejadian, sedangkan akuntansi komersial dapat mendahulukan substansi kejadian daripada bentuk formalnya.
• Akuntansi pemerintahan tidak mengenal modal pemilik, ekuitas dana adalah merupakan penyeimbang yaitu selisih antara aset dengan hutang, sedangkan akuntansi komersial mengenal adanya modal pemilik dan setiap perubahannya mencerminkan perubahan kekayaan pemilik pada perusahaan tersebut.
• Dalam akuntansi pemerintahan, ekuitas dana tidak dapat dibagikan kepada pemiliknya (masyarakat).

BAB VI
PENUTUP

Segala puji dan syukur kami panjatkan pada Allah swt. Atas berkat dan rahmatNya selama Saya menyelesaikan tugas kami ini dalam keadaan baik tanpa kekurangan satu apapun.

Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat dan seiring dengan era globalisasi yang melanda seluruh belahan dunia, maka sangat tepat bila kita berusaha lebih mengenal, mendalami dan terutama memanfaatkan teori akuntansi, sehinga teori akuntansi manajemen tersebut dapat menunjang segala aspek dan kebudayan bangsa kita menjadi lebih baik dan positif.

Bersama dengan ini kita juga mengemban satu tugas untuk berusaha memajukan bangsa ini. Maka dalam kesempatan ini kami memberikan satu sarana, sumbangsih atau pandangan positif tentang akuntansi manajemen khususnya pada masyarakat.

Pada akhir kata ini Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh rekan-rekan serta Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

1 komentar:

ayu mengatakan... 24 September 2009 pukul 21.34

tlong kasi tau
30 jenis perkiraan pendapatan dan 20 jenis perkiraan biaya donk
thnx y

Posting Komentar

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
| Beranda | Tentang Saya | Tukar Link | Download Gratis | Map Site | Gallery | My Contact |
© 2008-2011 [sektorplong.blogspot.com]
Seluruh artikel ini dapat anda perbanyak, cetak, modifikasi dan distribusikan secara bebas, asal tetap mencantumkan URL lengkap artikel.