Saling menghargai dan menjalin kerja sama

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai bangsa yang berkepercayaan, bangsa Indonesia meyakini bahwa semangat dan kehendak untuk saling menghargai dan menjalin kerja sama juga merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Tuhanlah yang melengkapi manusia dengan sifat dan kehendak untuk saling menghargai dan menjalin kerja sama dengan sesamanya. Sifat dan kehendak tersebut tidak dibatasi oleh perbedaan-perbedaan agama, suku, ras, dan lain sebagainya. Sebaliknya, sifat dan kehendak saling menghargai dan menjalin kerja sama tersebut justru mengatasi atau menembus batas-batas perbedaan agama, suku, ras dan lain sebagainya.
Di dalam masyarakat harus diperhatikan dan dihormati berbagai kesepakatan bersama secara nasional. Mengingat adanya berbagai kesamaan mengenai nila-nilai, concern dan kepentingan bersama berbagai kesamaan mengenai nilai-nilai, concern dan kepentingan, masyarakat perlu menyatukan sikap dan tindakan dalam rangka menyikapi dan mengatasi berbagai persoalan bersama yang dihadapi. Dalam hal ini kita mencatat dengan gembira, bahwa dewasa ini telah terdapat berbagai kerja sama di berbagai bidang dalam menghadapi dan memperjuangkan terpecahkannya berbagai permasalahan negara dan bangsa kita, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi dan kelembagaan, baik yang sudah ada ataupun yang khusus untuk itu.
Dengan jujur, kita dapat menyatakan bahwa kita masih menyaksikan berbagai praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang jauh dari nilai moral saling menghargai dan menjalin kerja sama. Kita melihat betapa masih ada banyak warga masyarakat yang bersikap sektarian atau mementingkan kelompoknya sendiri. Bahkan, ada pula pihak yang berupaya membatasi hak hidup kelompok lain dengan cara-cara kekerasan. Kita juga masih sering diusik oleh praktik nepotisme, ekploitasi tenaga kerja, pengistimewaan oknum-oknum tertentu dalam bidang ekonomi, hukum dan politik.
Walaupun ada banyak hal positif berkenaan dengan penerapan nilai moral saling menghargai dan menjalin kerja sama dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak sedikit praktek yang menyimpang dari nilai moral tersebut. Kita masih menghadapi tantangan yang tidak kecil dalam mewujudkan nilai moral saling menghargai dan menjalin kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai generasi muda, kita terpanggil dan bertanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasari oleh nilai moral saling menghargai dan menjalin kerja sama.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SALING MENGHARGAI
Saling menghargai adalah sikap toleransi sesama umat manusia, menerima perbedaan antara setiap manusia sebagai hal yg wajar, dan tidak melanggar hak asasi manusia lain.
Sikap ini adalah sikap damai, dimana seseorang menganggap keberadaan orang lain sebagai bagian dari lingkungan, sama seperti dirinya. tidak saling bermusuhan atau merugikan antar sesama manusia. tidak membeda-bedakan warna kulit (ras), tidak menganggap bahwa dirinya adalah manusia yg paling hebat dibandingkan manusia lain dan tidak menganggap manusia lain itu lebih rendah dari dirinya.
Orang lain akan lebih menghargai orang yang menghargai mereka? Nah, sebelum kita menuntut orang lain menghargai kita, kita perlu terlebih dahulu menghargai mereka. Kuncinya hanya satu: buat orang lain merasa penting dan berharga.
Langkah 1 : Kenali Orang-orang Sekitar.
Tiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang yang paling sering berhubungan dengan kita adalah mereka yang berada di sekitar kita: keluarga, tetangga, dan rekan sekerja. Nah, kenali orang-orang di sekitar kita. Perhatikan bahwa kita memiliki persamaan dan perbedaan dengan mereka. Dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk bekerja sama dengan mereka dan menghargai mereka.
Langkah 2 : Fokus pada Kelebihan.
Seringkali kita lebih fokus pada kesalahan dan kekurangan orang lain. Hal ini menyebabkan kita sulit sekali menghargai mereka. Sebaliknya, karena kita selalu memperhatikan kekurangan orang lain, orang lain pun menjadi enggan berinteraksi dan bekerja sama dengan kita karena mereka merasa enggan jika selalu merasa “dipermalukan”. Yang perlu kita ubah adalah fokus kita: coba fokuskan perhatian kita terlebih dulu pada kelebihan orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
Langkah 3 : Bangun Hubungan Saling Percaya.
Ternyata hukum timbal balik memang berlaku dalam hidup ini. Jika kita tidak memercayai orang lain, mereka pun tidak akan memercayai kita. Sebaliknya, jika kita memercayai orang lain, orang lain akan memercayai kita. Sebuah kerja sama bisnis pada dasarnya harus dibangun atas dasar kepercayaan.

B. KERJA SAMA
Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang lebih/ beberapa pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Manusia pada hakikatnya memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan sesama manusia lainnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bekerja sama. Oleh karena itu, manusia disebut juga sebagai makhluk sosial.
Tujuan Kerja sama pun akan terjalin dengan adanya sikap saling menghargai. Adapun tujuan dari adanya kerja sama di sekitar kita antara lain:
1. Memunculkan sikap toleransi.
Toleransi merupakan suatu istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya..
Jadi dengan adanya kerjasama akan terciptanya sikap dan perbuatan yang tidak mendiskriminasikan antar kelompok.
2. Adanya sikap menghargai satu sama lain.
Saling menghargai sesama umat manusia, menerima perbedaan antara setiap manusia sebagai hal yg wajar, dan tidak melanggar hak asasi manusia lain. Maka dengan itu dengan adanya saling menghargai akan menghasilkan atau menimbulkan kerjasama yang baik.
3. Untuk mencapai tujuan bersama
Tujuan sangat penting dalam kehidupan. Oleh karene itu, setiap manusia yang mempunyai tujuan yang sama biasanya agar mereka mempermudah kegiatannya maka mereka saling kerjasama.

Adapun beberapa manfaat yang bisa didapat dari menjalin kerja sama , antara lain::
1. Kemampuan bersosialisasi
Keterampilan sosialisasi lebih baik jika diasah dalam sebuah kelompok di lingkungan luar rumah. Usia kelompok yang rata-rata masih sebaya membuat anak tahu bagaimana caranya bergaul, mengemukakan pendapat, juga memahami perasaan orang lain. Kondisi ini sangat berbeda dengan di rumah, dimana anak cenderung tidak menemui hambatan saat berinteraksi dengan orang tua maupun saudara-saudaranya, yang mungkin juga selalu mengalah terhadapnya.
2. Kemudahan dalam mengerjakan sesuatu.
Dengan adanya kerja sama maka setiap pekerjaan akan terasa lebih ringan dan lebih mudah serta lebih cepat, karena kerjasama itu terjalin dengan adanya beberapa orang atau kelompok yang melakukan pekerjaan secara bersama-sama.
3. Berempati dengan teman
Kelompok terdiri atas beberapa anak yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada anak pintar, setengah pintar, hingga kurang pintar, juga dengan kelebihan dan kekurangan fisik masing-masing. Dalam kondisi seperti ini, anak mau tak mau mesti berempati dengan teman-teman lain yang memiliki kekurangan, saling menolong dan membantu antarteman.
4. Mengerem sikap ego
Sikap ego anak masih tinggi. Biasanya, sikap ini akan timbul jika situasi lingkungannya ikut mendukung, misalnya anak selalu dimanja orang tuanya di rumah. Nah, saat di luar rumah, otomatis anak tidak bisa mengumbar sikap egonya lagi kalau ia tidak mau dijauhi. Di dalam kelompok, anak-anak belajar memahami orang lain beserta kepentingan dan kemauan di luar dirinya sendiri. Dengan bahasa lain, anak-anak belajar mengerem sifat egonya masing-masing. Ini sangat baik untuk bekal di masa dewasanya kelak.
5. Leadership
Dalam sebuah kelompok yang bekerja sama untuk sebuah tujuan, jiwa kepemimpinan anak juga akan timbul. Seorang anak akan dituntut untuk mengatur dan mengajak anak-anak lainnya untuk bekerja sama. Hal ini jelas sangat berdampak positif bagi perkembangannya. Meski begitu, agar setiap anak terasah jiwa kepemimpinannya, alangkah baiknya jika masing-masing diberikan kesempatan untuk memimpin kelompok. Jika hari ini A memimpin, besoknya jangan A lagi tapi B.
6. Mengemukakan pendapat
Anak juga belajar berani mengemukakan pendapatnya masing-masing. Semakin berani, kepercayaan dirinya akan semakin tinggi. Anak juga berusaha agar pendapatnya bisa diterima oleh orang lain. Ini sangat berdampak positif saat ia memasuki dunia kerja kelak.
7. Mengambil keputusan
Anak juga akan terlatih bagaimana mengambil keputusan terbaik untuk kelompoknya. Masing-masing anak akan berlomba mengeluarkan ide. Masing-masing ide dibahas oleh kelompok dan diputuskan manakah yang terbaik. Di sini kreativitas anak akan terus terpacu.
8. Toleransi
Saat membuat keputusan, tidak semua ide bisa diterima oleh kelompok. Dalam hal ini dibutuhkan toleransi antaranak, khususnya bagi anak-anak yang idenya tidak diterima. Dengan besar hati anak belajar menerima keputusan kelompok. Kebiasaan mengalah ini juga sangat bermanfaat bagi perkembangannya. Anak tahu, ada ide-ide orang lain yang ternyata lebih bagus dari idenya sendiri.
9. Saling berbagi
Tidak semua anak bisa menguasai semua pelajaran secara sempurna. Masing-masing anak biasanya memiliki kekurangan masing-masing. Ada yang mahir berbahasa tapi tidak pandai matematika, ada pula anak yang kurang dalam pelajaran eksakta tapi sangat bagus dalam pelajaran keterampilan. Dalam persoalan ini maka kerja sama dalam kelompok akan sangat membantu. Anak yang memiliki kelebihan ilmu atau keterampilan bisa menularkannya kepada orang lain. Di sini bisa terjadi sebuah sinergi.

C. HUBUNGAN SIKAP SALING MENGHARGAI DAN MENJALIN KERJASAMA.
Sikap saling menghargai dan menjalin kerja sama ini sangat hubungannya. Dengan adanya kerja sama maka setiap pekerjaan akan terasa lebih ringan dan juga tanpa adanya sikap saling meghargai tidak akan terjalinnya sikap menjalin kerja sama, karena bila tidak adanyta sikap saling menghargai maka setiap orang saaling egoist membanggakan dirinya masing-masing.
Menjalin kerja sama antara pihak dapat terwujud karena adanya beberapa faktor, yaitu:
1. Persamaan Tujuan
2. Perasaan bahwa yang satu merupakan bagian dari yang lain
3. Pengakuan persamaan derajat, hak dan kewajiban (sikap saling menghargai).

D. CONTOH PRILAKU SALING MENGHARGAI DAN MENJALIN KERJASAMA
1. Di lingkungan Keluarga
Pada waktu libur keluarga mengadakan acara kebersihan rumah. Perencanaan dan pembagian tugas dilakukan bersama dan saling membantu serta saling menghargai antara yang muda dan tua.
2. Di lingkungan Sekolah
Penentuan petugas upacara bendera diserahkan kepada kelas tertentu, baik perencanaan, pembagian petugas, maupun pelaksanaan. Penentuan tugas itu dilakukan dengan cara melakukan diskusi yang akan menimbulkan sikap saling menghargai untuk memilih petugasnya.
3. Di lingkungan Masyarakat
Pembentukan panitia pemugaran balai desa, rencana anggaran dan petugas yang melaksanakan pemugaran
Tolong menolong dalam pemugaran balai desa
Saling menghargai dalam beragama dan menjalankan seluruh praksis beragama merupakan hak setiap manusia. karena itu tak ada seorangpun boleh membatasinya. Satu hal mutlak dalam ranah sosial yang plural dan harus dijunjung adalah, menghargai "yang lain
4. Di lingkungan Pekerjaan.
Pembagian tugas kepada seluruh karyawan sesuai dengan kemampuannya
Penetapan jabatan dan pelaksanaan pekerjaan sesuai urutan kepangkatan keahlian.
Rileks dan tenang, bahkan pada situasi tempat kerja yang sudah cukup mengganggu bagi orang lain. Ia suka peran pendamai, ketika berhadapan dengan permasalahan di pekerjaanya. Sikap saling menghargai ini strategi sukses yang sudah terbukti hasilnya.

BAB III
KESIMPULAN

Sikap saling menghargai dan menjalin kerja sama ini sangat hubungannya. Dengan adanya kerja sama maka setiap pekerjaan akan terasa lebih ringan dan juga tanpa adanya sikap saling meghargai tidak akan terjalinnya sikap menjalin kerja sama, karena bila tidak adanya sikap saling menghargai maka setiap orang saling egoist membanggakan dirinya masing-masing
Antara saling menghargai dan menjalin kerja sama itu sangat erat hubungannya. Dengan adanya saling menghargai akan menghasilkan atau menimbulkan kerjasama yang baik antar kelompok.

BAB VI
PENUTUP

Segala puji dan syukur kami panjatkan pada Allah swt. Atas berkat dan rahmatNya selama kami menyelesaikan tugas kami ini dalam keaadan baik tanpa kekurangan satu apapun.
Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat dan seiring dengan era globalisasi yang melanda seluruh belahan dunia, maka sangat tepat bila kita berusaha lebih mengenal, mendalami dan terutama memanfaatkan teori akuntansi manajemen, sehinga teori akuntansi manajemen tersebut dapat menunjang segala aspek dan kebudayan bangsa kita menjadi lebih baik dan positif.
Bersama dengan ini kita juga mengemban satu tugas untuk berusaha memajukan bangsa ini. Maka dalam kesempatan ini kami memberikan satu sarana, sumbangsih atau pandangan positif tentang akuntansi manajemen khususnya pada masyarakat.
Pada akhir kata ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh rekan-rekan serta Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

0 komentar:

Posting Komentar

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
| Beranda | Tentang Saya | Tukar Link | Download Gratis | Map Site | Gallery | My Contact |
© 2008-2011 [sektorplong.blogspot.com]
Seluruh artikel ini dapat anda perbanyak, cetak, modifikasi dan distribusikan secara bebas, asal tetap mencantumkan URL lengkap artikel.