Membalas Jasa Ibu

Membalas Jasa Ibu

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

“Ibu lebih diutamakan karena keletihan, curahan perhatian dan pengabdiannya.

Terutama di saat hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak hingga dewasa..” (Syarh Shahih Muslim)

Lalu mampukah kita membalas jasa ibu..?

A. Tidak, Walau Satu Helaan Napas.

Tatkala ada seorang penduduk Yaman thawaf di sekitar ka’bah sembari menggendong ibu di punggungnya.

Lalu orang itu bertanya,

“Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi ibu...?”

Ibnu Umar menjawab,

لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ

“Belum, walau satu helaan nafas ibumu saat melahirkanmu..” (Shahih, al-Adabul Mufrad: 11 al-Bukhari)

B. Bebaskan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ

“Seorang anak tidak akan mampu membalas jasa kedua orang tuanya kecuali bila ia mendapatkan orang tua dalam keadaan menjadi budak, kemudian ia membelinya dan membebaskan..”

(Shahih, al-Adabul Mufrad: 10 al-Bukhari, Irwa’ul Ghalil: 1737 Al-Albani)

Saat ini, kita..

Tidak menggendong, tidak pula membebaskan ibunda dari perbudakan.

Yang ada...

Malah kerap dititipi mengasuh cucu, menjaga rumah, dan tambahan pekerjaan lainnya..

Yang lebih dari itu, bila pun kita tak mampu membuat ibu tertawa, maka jangan jadikan hatinya terluka...

@sahabatilmu

0 komentar:

Posting Komentar

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
| Beranda | Tentang Saya | Tukar Link | Download Gratis | Map Site | Gallery | My Contact |
© 2008-2011 [sektorplong.blogspot.com]
Seluruh artikel ini dapat anda perbanyak, cetak, modifikasi dan distribusikan secara bebas, asal tetap mencantumkan URL lengkap artikel.