Anti Kemapanan bukan Harus Miskin

Banyak orang yang bertanya tentang arti anti-kemapanan. Dan juga banyak yang mengira-ngira tentang anti kemapanan itu sendiri. Dengan kesimpulan yang sangat singkat mereka mengira anti kemapanan itu tidak mau hidup mapan, dalam arti tidak ingin hidup berkecukupan, punya mobil sedan yang keren, punya rumah mewah yang guede, punya baju bagus dan lain sebagainya (mungkin).

Ada juga yang berpendapat anti kemapanan itu orang yang berpura-pura tidak punya apa-apa tetapi dia itu mempunyai segalanya yang akhirnya memakai atau bertingkah laku seperti orang yang tidak memiliki apa-apa atau melebihi gembel sekalipun (maaf bukan mengkotak-kotakan orang).

Namun kata ini bagi saya mempunyai banyak pengertian. Bukan berarti saya tidak ingin hidup mapan! Atau tidak ada rasa syukurnya Bukan, sekali lagi bukan.

‘Anti kemapanan’ dalam hal ini bukanlah berarti anti kemapanan secara finansial. Tidak dilarang, untuk mapan secara finalsial, untuk menjadi kaya, untuk berkecukupan secara materi. Kenyataannya, dengan materi dan finansial yang berkecukupan, lebih dari apa yang kita butuhkan, maka akan semakin banyak orang yang dapat kita bantu (dalam hal materi). Tentu saja hal ini hanya terjadi jika kita bisa lolos dari cobaan atau godaan materi tadi, tidak menjadikan harta, uang, atau materi apapun itu sebagai ‘TUHAN’.

Yang saya maksudkan dari anti kemapanan adalah untuk tidak terjebak dalam sebuah kondisi ‘mapan’, sebuah zona aman dimana kita telah merasa ‘cukup’.

Merasa telah cukup berpengetahuan, cukup untuk mengetahui segalanya, cukup untuk merasa paling pandai,cukup untuk merasa paling benar, yang akhirnya akan membuat kita enggan untuk belajar lagi, katak dalam tempurung!

Orang-orang yang anti kemapanan adalah orang yang tidak ingin kemapanan sampai membuat seseorang atau masyarakat menjadi stagnan. Karena biasanya kalo seseorang atau kelompok sudah mapan, akan sudah berpuas diri dan tidak ingin melakukan sesuatu yang lebih dari yang sudah dicapai, and not pushing the limit.

Jadi anti kemapanan itu terus mendorong untuk dinamis dan kritis, bukannya stagnan, dan tidak terus-menerus terpaku pada keadaan yang sudah ada.

Boleh dibilang, kita tidak boleh terlalu lama dalam kondisi atau zona nyaman kita. Masih ada banyak tantangan lain yang harus dihadapi untuk kehidupan yang lebih indah. Kondisi yang lebih nyaman lagi, lagi dan lagi.

Sungguh betapa besar makna dari perkataan baginda Rasulullah SAW, untuk terus belajar setiap saat, belajar mulai dari ayunan hingga liat lahat, belajar dari siapapun dan kapanpun,dimanapun (dalam perkataan Rasulullah hingga ke negeri cina sekalipun).

Jangan terburu puas dengan hasil yang sekarang kita bukukan dalam hidup. Terus perbaiki sampai kita bertemu dengan kematian.

Musuh terbesarnya adalah diri kita, ego kita. Seiring dengan semakin bertambahnya usia, semakin tingginya pendidikan, semakin tingginya derajat sosial, semakin banyak prestasi yang diperoleh, semakin banyak pengalaman yang didapat, semakin besar pula ego kita untuk merasa paling benar, terjebak dalam kondisi ‘mapan’.

Karena yang pasti dari perubahan adalah perubahan itu sendiri.

Kira-kira seperti itu yang saya mengerti tentang kata kemapanan,,dan semoga bermanfaat.

Salahnya dari saya dan benarnya hanya milik Allah SWT,.,

1 komentar:

Anonim mengatakan... 4 Maret 2014 pukul 19.40

Anti-kemapanan itu yg jelas sih berhubungan dg kebebasan, kebebasan disini dalam arti luas, kaum hippie di jaman dulu jg dibilang anti-kemapanan.. Dg sifatnya yg anti-konservatif dan tidak konformis terhadap primordial & budaya masyarakat setempat, ingin terbebas dari semua itu dg kebebasan berekspresi dan kebebasan menjadi diri sendiri tanpa dibatas-batasi oleh budaya setempat. bukan berarti anti-duit, itu lebih kpd penjiwaan saja sih menurut saya.

Posting Komentar

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
| Beranda | Tentang Saya | Tukar Link | Download Gratis | Map Site | Gallery | My Contact |
© 2008-2011 [sektorplong.blogspot.com]
Seluruh artikel ini dapat anda perbanyak, cetak, modifikasi dan distribusikan secara bebas, asal tetap mencantumkan URL lengkap artikel.